PHBS
adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan.
Jumlah PHBS yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pun sangat banyak, bahkan bisa mencapai ratusan. Misalnya tentang mengkonsumsi multi vitamin, istirahat yang cukup, membuang sampah pada tempatnya, hingga mampu mengendalikan emosi diri.
Jumlah PHBS yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pun sangat banyak, bahkan bisa mencapai ratusan. Misalnya tentang mengkonsumsi multi vitamin, istirahat yang cukup, membuang sampah pada tempatnya, hingga mampu mengendalikan emosi diri.
Sedangkan
yang akan dibahas disini adalah PHBS dalam lingkungan rumah tangga.
PHBS rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga,
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Terdapat 10 indikator PHBS di dalam rumah tangga, yakni :
1.Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Yang dimaksud tenaga kesehatan disini seperti dokter, bidan dan tenaga
paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa masyarakat
yang masih mengandalkan tenaga non medis untuk membantu persalinan,
seperti dukun bayi. Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak
steril, penanganan oleh dukun bayi inipun dikhawatirkan berisiko besar
dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
Seorang ibu dapat
memberikan buah hatinya ASI Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa makanan & minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam bulan.
3. Menimbang Balita setiap bulan
Penimbangan
bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan
Balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu
(Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah
dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat).
Dari sinilah akan diketahui perkembangan dari Balita tersebut.
4. Menggunakan Air Bersih
Gunakan air
bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk
kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan
bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
5. Mencuci tangan pakai sabun
Mencuci tangan di
air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman
dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas
kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas
yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang
air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.
6. Gunakan Jamban Sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada
beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air
minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak
mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan,
dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara
yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
Lakukan
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah
pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah,
seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah
seperti talang air, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu.
Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3
M (Menguras, Mengubur, Menutup).
8. Makan buah dan sayur setiap hari
Konsumsi
sayur dan buah sangat dianjurkan karena banyak mengandung berbagai
macam vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang
mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan
fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari. Jenis
aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni
berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, dan lain-lainnya.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Di
dalam satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000
bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon
monoksida (CO). Jika
ada anggota keluarga yang merokok (perokok aktif), terlebih di dalam
rumah, maka asap yang dihasilkan dari rokok tersebut tidak hanya
berbahaya bagi perokok itu sendiri, melainkan juga orang-orang
disekitarnya (perokok pasif) yang tentu saja berefek buruk bagi
kesehatan. Rumah
sebagai tempat berlindung bagi keluarga, termasuk dari asap rokok. Oleh
karena itu, perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk bebas
dari kepulan asap rokok.
Memang PHBS, khususnya di
skala rumah tangga, memang terasa mudah dalam teori, namun dalam
pelaksanaannya memang butuh banyak dukungan, mulai dari diri sendiri,
keluarga, lingkungan sekitar hingga pemerintah. Banyak tantangan yang dihadapi
dalam menerapkan PHBS di lingkungan keluarga. Masih banyaknya iklan
rokok yang ada di media cetak maupun elektronik, makanan dan minuman
cepat saji yang kurang sesuai dengan prinsip gizi seimbang, belum adanya
monitoring evaluasi terpadu tentang kegiatan PHBS ini.
Oleh karena itu, bagaimana
upaya penerapan sepuluh PHBS di lingkungan keluarga, tentu sangat
tergantung dari kesadaran dan peran aktif masyarakat di lingkungan
tempat tinggalnya masing-masing. Sebab, upaya mewujudkan lingkungan yang
sehat akan mendukung pola perilaku kehidupan masyarakat yang sehat
secara berkesinambungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar